Apakah aku harus jadi PNS?

Apa itu PNS? Mengapa saya harus PNS?
Mari kita hancurkan situs ini dengan hujatan penghamba Gaji Tetap.

Selamat datang, Selamat Membaca.
Untuk dirimu yang mencari alasan penguat untuk menjadi PNS,
dan untuk dirimu yang mencari alasan penguat untuk tidak menjadi PNS, Tentunya.

Saran saya. KAMU HARUS JADI PNS. Mari kita lihat mengapa;

PNS itu Hidupnya Makmur

Argumen ini terbukti dengan banyaknya orang yang hidup (Enak) dengan menjadi PNS. Banyak rumah, banyak mobil, tidak susah mencari uang makan maupun uang sekolah untuk anak-anaknya. Ada tunjangan dan THR. Tinggal pergi pagi dan pulang sore. Enak, Syedap.

Sekarang kita kembali kepada pengertian Makmur. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, makmur dapat diartikan dengan serba kecukupan dan tidak kekurangan. Betul sekali, karena jika dirimu tidak menjadi PNS kau tidak akan menjadi orang yang serba kecukupan, tapi kelebihan berkecupukan. Silahkan lihat Daftar Orang Terkaya di Indonesia, tidak ada yang berasal dari PNS. Jika dirimu mencari kemakmuran, maka pilihan yang tepat jika kau menjadi seorang Pegawai Negri Sipil. Jika kau tidak jadi PNS maka kau tidak akan Makmur, wahai temanku.

PNS itu Membanggakan

Pastinya, orang tuamu akan menjadi sangat bangga ketika anaknya menjadi seorang Pegawai Negri Sipil daripada kerja serabutan. Kau akan dibanggakan kepada seluruh tentangga, kerabat bahkan orang yang belum kenal. Bahkan kebanggaan orang tuamu akan meningkat jika kau pergi bekerja dengan seragam yang bersinar cerah yang menandakan masa depanmu kelak. Jawabannya pasti, seragamnya adalah seragam yang dipakai oleh orang-orang sukses, walaupun berformat sama karena diberi dan diatur oleh Negara.

Tidak seperti mereka yang Non-PNS. Seragam saja harus membuat dan membeli sendiri karena tidak punya tunjangan dari negara dan atasannya. Sangat tidak menunjukan kemakmuran. Kasian mereka. Yakinlah, orang tua kita akan lebih bangga ketika kita menjadi seorang Pegawai Negri Sipil daripada orang yang punya kedai kopi terbesar di Indonesia. Jawabannya jelas, orang itu bukan PNS, sebelah mana baiknya dibandingkan Pegawai Negri Sipil.

Kerja PNS itu santai

Sesederhana pergi jam 7 pagi hari ini dan pulang jam 5 sore nanti. Jelas, ada waktu luang yang banyak, dan tentunya kerjanya pasti. Kerja dan tidak kerja akan tetap digaji nanti di akhir bulan. Buat surat keterangan sakit palsu, atau alasan yang meyakinkan, Kelar.

Bayangkan orang-orang Non-PNS, jam kerjanya tidak jelas. Bertanggung jawab langsung lagi. Jika tidak bekerja maka tidak akan dapat uang, tidak bisa memakai surat keterangan sakit yang palsu sebagai alasan dan lainnya. Hanya kata “Tidak bekerja maka tidak akan ada uang”. Designer, Music Producer, Tukan Olshop dan lainnya mungkin hanya kerja sebutuhnya mereka dalam sehari, tidak seperti Pegawai Negri Sipil yang terstruktur, lebih banyak waktu luangnya. Betapa kasihan mereka. Pengangguran. Banyak waktu nganggur. Mereka cuman dibayar 300, 500 atau nominal lain untuk bekerja dalam hitungan waktu jam, sangat jauh sekali untuk dibandingkan dengan PNS yang gajinya jutaan perbulan.

Minimalisir Hujatan

Semua pembahasan dan tulisan diatas bukanlah menjelek-jelekan dan menghakimi seorang Pegawai Negri Sipil. Kembali lagi, hidup adalah pilihan. Tidak ada yang benar dan salah absolut di dunia ini, diluar lingkup agama yang diyakini pasti untuk masing-masing pribadi. Banyak sekali orang yang merasa superior hanya karena menjadi Pegawai Negri Sipil, dan juga merasakan kegagalan yang luar biasa ketika tidak mampu menjadi Pegawai Negri Sipil.

Mari menghargai pilihan masing-masing pribadi, karena hanya kita sendirilah yang tau bahwa sebuah pilihan tersebut benar dan salah. Hal tersebut hanya tentang resiko yang mana yang hendak kita ambil dalam hidup. Kerja dengan hal yang sudah pasti untuk mendapatkan hasil yang pasti dan bisa diukur pula, atau hal yang tidak pasti namun mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dari yang pasti. Hanya tentang resiko yang mana yang hendak kita hadapi.