3L Weekly Blog

  • Mahasiswa dan Demo

    Demo dulu, demo lagi, demo terus. Hai, aku mahasiswa.Belum mahasiswa kalau belum ber-demo. Demo memasak misalnya? Hehe. Kok ga ikut demo jhon?Gapeduli sama asap?Sama papua?Gapeduli sama RUU-RUU ngawur?Dasar Apatis. Eksplikasi Kau tahu betapa inginnya saya tersenyum sombong karena saya merasa lebih mahasiswa daripada mahasiswa-mahasiswa “sebenarnya” yang bertanya hal-hal tersebut. Sini ke kedai kopi, kita duduk.…

    Baca Selengkapnya

  • Jalan Pintas

    Mari kita bahas sesuatu yang sangat disukai oleh banyak orang, Jalan Pintas. Kita mulai dengan satu pertanyaan: “Ini Jalan Pintas atau Jalan Sesat?” Kesalahan sederhana yang sangat sering kita lakukan dan terus berulang adalah kita belum memahami betul kata-kata yang kita gunakan. Dimulai dari contoh sederhana; Rumah. Mari kita pikirkan apa arti rumah bagi diri…

    Baca Selengkapnya

  • 1,3 Milyar? Hah?

    1,3 Milyar? Rupiah kah? Dollar kah? atau Dinar?Ada apa dengan 1,3 Milyar? Saya merasakan getaran dalam hati ketika mendengar angka tersebut akhir-akhir ini. Apakah ini cinta? Sebelumnya, saya memohon maaf kepada teman-teman yang sudah menunggu tulisan terbaru dari katamardani.com akhir-akhir ini. Seperti pejabat negara yang selalu punya alasan, saya juga hendak mengutarakan alasan mengapa akhir-akhir…

    Baca Selengkapnya

  • Idealisme

    Idealisme atau Ideal is me? Gatau ah, Pusing.Kita sering sekali mendengar kata tersebut, apalagi teman-teman yang duduk di bangku universitas. Sama, saya juga. Tapi anehnya sampai sekarang saya belum menemukan arti yang sebenarnya dari hal tersebut, walaupun terdengar dari pembicaraan sehari-hari dengan intensitas yang tinggi. Sependek persepsi saya, saya mengartikan idealisme adalah prinsip yang kita…

    Baca Selengkapnya

  • Apakah aku harus jadi PNS?

    Apa itu PNS? Mengapa saya harus PNS?Mari kita hancurkan situs ini dengan hujatan penghamba Gaji Tetap. Selamat datang, Selamat Membaca.Untuk dirimu yang mencari alasan penguat untuk menjadi PNS,dan untuk dirimu yang mencari alasan penguat untuk tidak menjadi PNS, Tentunya. Saran saya. KAMU HARUS JADI PNS. Mari kita lihat mengapa; PNS itu Hidupnya Makmur Argumen ini…

    Baca Selengkapnya

  • Kalah?

    “Aduh, kalah lagi”“Kok gini sih”“Ah, padahal sudah berjuang sebisanya” Sebelum jauh, tulisan kali ini ada disclaimer statement-nya:“Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung dan merendahkan pihak manapun, untuk kesamaan nama, case study, tokoh, dan hal lainnya adalah sebuah ketidak-sengajaan yang indah” Kalah adalah sebuah lawan kata dari menang. Untuk dipahami, di dunia yang menakjubkan ini akan…

    Baca Selengkapnya

  • Menggugat Sexy Killer

    “Udah nonton sexy killer belum?”“Apaan emang?”“Video tentang gelapnya indonesia”“Ah, indonesia saya mah selalu benderang” Akhirnya nonton sexy killer. Lalu beberapa jam kemudian seluruh timeline Instagram dan Twitter saya isinya rekomendasi untuk menonton sexy killer. Indonesia, memang di negara yang satu ini gampang banget membuat suatu viral dengan ceptat. Out of everything. Firstly, ini bukan ajakan…

    Baca Selengkapnya

  • Beda?

    Dasar Aneh!Dusun!Udik banget sih!Those words adalah kata-kata yang sekarang lagi rame-ramenya. Rame banget, kek pasar malem. Kemarin-kemarin, saya membaca beberapa berita hinaan dan makian orang indonesia kepada orang-orang yang “baru pertama kali ketemu MRT”, gara-gara ada yang kayang lah, ada yang joget2, bergelantungan di MRT. Terus direkam dan disebar dengan keterangan “Kampungan” atau “Selamat datang…

    Baca Selengkapnya

  • Learning by Doing

    Sering mendengar istilah tersebut?Sama. Mungkin yang kita pahami atas “Learning by Doing” adalah belajar sesuatu dengan cara melakukannya terlebih dahulu. Mirip-mirip seperti “Ala bisa karena biasa”. I’ve been believing on it semenjak pertama kali saya mendengar istilah itu, sekitar 5 tahun lalu. Pertama kali diorientasi di Sampoerna Academy. But, sekarang saya menemukan perspektif yang berbeda…

    Baca Selengkapnya

  • Cara merayakan Valentine

    Valentine ramai sekali, angka yang merayakannya pun terus menumbuh dan berlibat ganda. Sama halnya seperti Natal, banyak sekali umat yang bertransformasi pada H-7 sampai H+7 sebagai umat yang merayakannya. “Lah? Kok?”“Bukannya malah banyak yang menentang? bukannya banyak yang bilang say no say no? Begini teman-temanku sekalian. Pada alinea pertama yang saya tulis adalah angka perayaan…

    Baca Selengkapnya